Kamis, 06 Desember 2012

Keutamaan Sedekah



Description: allah

Suatu saat ada seseorang sedang berjalan di sebuah padang yang luas tak berair, tiba-tiba dia mendengar suara dari awan (mendung), “Siramilah kebun si fulan!” Maka, awan itu menepi (menuju ke tempat yang ditunjukkan), lalu mengguyurkan airnya di tanah bebatuan hitam. Ternyata ada saluran air dari saluran-saluran itu yang telah penuh dengan air. Maka, ia menelusuri (mengikuti) air itu.

Ternyata ada seorang laki-laki yang berada di kebunnya sedang mengarahkan air dengan cangkulnya. Kemudian dia bertanya, “Wahai hamba Allah, siapakah nama anda?” Dia menjawab, “Fulan”. Sebuah nama yang didengar dari awan tadi. Kemudian orang itu balik bertanya, “Mengapa anda menenyakan namaku?” Dia menjawab, “Saya mendengar suara dari awan yang ini adalah airnya, mengatakan “Siramilah kebun si fulan!” Yaitu nama anda.

Maka, apakah yang telah anda kerjakan dalam kebun ini?” Dia menjawab, Karena anda telah mengatakan hal ini, maka akan saya ceritakan bahwa saya memperhitungkan (membagi) apa yang dihasilkan oleh kebun ini; sepertiganya saya sedekahkan; sepertiganya lagi saya makan bersama keluarga dan sepertiganya lagi saya kembalikan lagi ke kebun (ditanam kembali). (Hadits Riwayat Muslim, dari Abu Hurairah).
Hadits di atas adalah salah satu contoh kisah nyata dari salah satu keutamaan bersedekah, yaitu Allah SWT tidak akan mengurangi rezeki yang kita sedekahkan, dan bahkan Allah SWT akan mengganti dan melipat gandakannya.

Sedekah tidak mengurangi Rezeki
Allah SWT berfirman dalam surat Saba bahwa Allah SWT akan mengganti sedekah yang kita keluarkan:

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).’ Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (Q.S. Saba 34:39)

Secara logika, mungkin kita akan berfikir bahwa harta yang kita keluarkan untuk sedekahberarti pengurangan harta yang ada di tangan kita. Tetapi, apa kenyataannya Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa harta seseorang tidak akan berkurang karena disedekahkan:
“Ada tiga perkara yang saya bersumpah atasnya dan saya memberitahukan kepadamu semua akan suatu Hadits, maka peliharalah itu: Tidaklah harta seseorang itu akan menjadi berkurang sebab disedekahkan, tidaklah seseorang hamba dianiaya dengan suatu penganiayaan dan ia bersabar dalam menderitanya, melainkan Allah menambahkan kemuliaan padanya, juga tidaklah seseorang hamba itu membuka pintu permintaan, melainkan Allah membuka untuknya pintu kemiskinan.” (H.R. Tirmidzi, dari Abu Kabsyah, yaitu Umar bin Sa’ad al-Anmari r.a.)

Sedekah membuka pintu rezeki
Rasulullah SAW pernah bersabda “Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (HR. Al-Baihaqi)

Dalam salah satu hadits Qudsi, Allah Tabaraka wataala berfirman: “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (H.R. Muslim)

Dalam hadits lain yang dinarasikan oleh Abu Hurairah r.a., Nabi SAW pernah bersabda: “Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba melainkan di sana ada dua malaikat yang turun, sala satunya berkata: “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfaq.” Sedangkan (malaikat) yang lainnya berkata: “Ya Allah berikanlah kehancuran kepada orang-orang yang menahan (hartanya).” (H.R. Bukhari – Muslim)
Ada satu kisah pada zaman Nabi SAW yang mana seseorang yang banyak hutang berdiam di masjid di saat orang-orang bekerja. Ketika ditanya oleh Nabi SAW, orang tersebut menjawab bahwa ia sedang banyak hutang. Yang menarik adalah Nabi SAW mengajarkan beliau sebuah doa, yang mana doa tersebut tidak menyebut sama sekali “Bukakanlah pintu rezeki” atau “Perbanyaklah rezeki saya sehingga bisa membayar hutang.”
Tetapi doa yang diajarkan oleh Nabi SAW adalah meminta perlindungan dari rasa malas dan bakhil (pelit). Hadits-hadits di atas menjelaskan tentang doa ini, bahwa ketidakpelitan seseorang untuk bersedekah membuka pintu rezeki orang tersebut.
Doa tersebut adalah: “Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu daripada kegundahan dan kesedihan, daripada kelemahan dan kemalasan, daripada sifat pengecut dan bakhil (pelit), daripada kesempitan hutang dan penindasan orang.”

Sedekah melipat gandakan rezeki
Bukan saja sedekah membuka pintu rezeki seseorang, tetapi bahkan bersedekah juga melipat-gandakan rezeki yang ada pada kita.

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa bersedekah dengan sesuatu senilai satu buah kurma yang diperolehnya dari hasil kerja yang baik, bukan haram dan Allah itu tidak akan menerima kecuali yang baik. Maka, sesungguhnya Allah akan menerimasedekah orang itu dengan tangan kanannya, sebagai kiasan kekuasaanNya, kemudian memperkembangkan pahala sedekah tersebut untuk orang yang melakukannya, sebagaimana seseorang dari engkau semua memperkembangkan anak kudanya sehingga menjadi seperti gunung, yakni memenuhi lembah gunung karena banyaknya.” (Muttafaq ‘alaih, dari Abu Hurairah r.a.)

Janji Allah SWT dalam Al-Qur’an bahwa Allah akan melipat-gandakan sedekah kita menjadi 700x lipat:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah 2:261)

Sedekah Menjaga Warisan
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang yang bersedekah dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya.” (H.R. Ahmad)


Sedekah adalah Naungan kita di hari kiamat
Rasulullah SAW bersabda “Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya.” (HR. Ahmad)

Dalam hadist lain, Rasulullah SAW pernah bersabda tentang tujuh orang yang diberi naungan oleh Allah SWT pada hari yang mana tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya. Salah satu orang yang diberi naungan pada hari itu adalah orang yang bersedekah dengan tangan kanan, tetapi tangan kirinya tidak mengetahuinya.

Sedekah Menjauhkan diri kita dari api neraka
Rasulullah SAW bersabda: “Jauhkan dirimu dari api neraka, walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma.” (Mutafaqalaih)
Allah SWT juga berfirman bahwa salah satu ciri dari orang yang bertaqwa yang akan masuk surga adalah orang yang bersedekah di waktu lapang maupun sempit.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Q.S. Ali Imran 3:133-134).

Sedekah Mengurangi kesakitan kita di sakaratul maut
Dalam buku Fiqh-Us-Sunnah karangan Sayyid Sabiq, disebutkan Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sedekah meredakan kemarahan Allah dan menangkal (mengurangi) kepedihan saat maut (Sakratulmaut).”
Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Sedekah dari seorang Muslim menigkatkan (hartanya) dimasa kehidupannya. Dan juga meringankan kepedihan saat maut (Sakratulmaut), dan melauinya (sedekah) Allah menghilangkan perasaan sombong dan egois. (Fiqh-us-Sunnah vol. 3, hal 97)

Sedekah Mengobati orang sakit
Rasulullah SAW bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (H.R. Ath-Thabrani)

Sedekah untuk janda dan orang miskin diibaratkan seperti orang yang berpuasa terus menerus.
Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka.” (H.R. Bukhari)
Quality adalah lebih baik dari Quantity
Bersedekah satu dolar bisa jadi lebih baik dari pada bersedekah seratus ribu dollar. Jika seseorang hanya memiliki dua dollar kemudian disedekahkannya satu dollar, maka sedekah tersebut adalah lebih baik dari pada sedekah dari seseorang Billioner, tetapi hanya mensedekahkan seratus ribu dollar.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi SAW menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersedekah dengannya, dan seorang lagi memiliki harta benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disedekahkannya. (H.R. An-Nasaa’i)

Di bulan Ramadhan yang mulia ini marilah kita perbanyak sedekah kita, berapapun jumlahnya. Jangan sampai kita menunggu kaya raya atau hidup berlebih untuk bersedekah karena hal tersebut adalah bisikan syetan belaka. Terlebih lagi, jangan sampai kita menunggu sampai ruh kita berada di tenggorakan, karena pada saat itu harta kita sudah dipastikan bukan milik kita lagi tetapi sudah menjadi milik ahli waris.

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “Sedekah yang bagaimana yang paling besar pahalanya?” Nabi SAW menjawab, “Saat kamu bersedekah hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat, tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga ruhmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (H.R. Bukhari)


Rabu, 05 Desember 2012

PROSES PENGECATAN MOBIL



Pada posting kali ini saya akan menjelaskan tentang proses pengecatan mobil yang dimulai dari persiapan permukaan sampai dengan finishing. Ada beberapa perbedaan proses pengecatan bila ditinjau dari bahan cat yang akan digunakan. Misalnya pengecatan untuk cat akhir (top coat) solid menggunakan cat dasar yang lebih gelap dari warna yang sama, cat akhir metalik harus menggunakan cat dasar silver, cat akhir candy harus menggunakan cat dasar silver, cat ‘bunglon’ (warna bisa berubah-ubah tergantung cahaya yang diterima bodi kendaraan) harus menggunakan cat dasar hitam dan lain sebagainya. Pada bahasan ini hanya akan dibahas proses pengecatan pada umumnya.


1. Persiapan Permukaan
Mempersiapkan permukaan yang akan dicat dengan baik akan menghasilkan kualitas pengecatan yang maksimal, karena pada umumnya kagagalan pengecatan dipengaruhi oleh persiapan permukaan yang buruk. Indikator dari permukaan yang baik dinilai dari kehalusan permukaan, kebersihan permukaan dari karat, lemak dan kotoran lainnya.

Persiapan permukaan dapat dilakukan dengan kimiawi misalnya dengan pengasaman (pickling) yaitu dengan pengolesan bodi kendaraan dengan zat asam, tetapi pengasaman ini sebatas untuk menghentikan serangan korosi pada logam. Setelah pengasaman komponen dicuci dan dikeringkan dengan cermat guna menghilangkan semua bahan kimia aktif dari celah-celah dan lubang-lubang, serta untuk menjamin agar cat dapat merekat erat pada logam. Cara lain adalah dengan dibersihkan dengan amplas dan dikombinasikan dengan semprotan air untuk membasuh semua debu, menghilangkan produk korosi, dan kotoran yang dapat larut dalam air. Untuk menghilangkan kotoran berupa karat dapat dilakukan dengan cara:

a. Membersihkan permukaan metal yang akan diperbaiki dengan multi thinner dan dikeringkan.
b. Amplas permukaan metal dengan amplas kering no. 80.
c. Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dan dikeringkan.

2. Aplikasi Dempul
Dempul digunakan untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam, membentuk suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Terdapat beberapa tipe dempul, tergantung kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan digunakan. Dempul terdapat tiga jenis yaitu:
1. polyester putty (dempul plastik), pada umumnya mengandung extender pigment dan     dapat membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur kasar,

2. epoxy putty, digunakan untuk memperbaiki resin part, tetapi dalam hal kemampuan pengeringan, pembentukan, pengamplasan lebih buruk dari polyster,

3. lacquer putty digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (paint hole) atau penyok kecil setelah surfacer.
Pengolesan dempul dilakukan setelah permukaan dibersihkan dari debu, gemuk minyak, air dan kotoran lain. Selanjutnya mencampur dempul dengan 2 % hardener (untuk dempul tipe dua komponen). Kemudian mengulaskan tipis-tipis secara merata (maksimal 5 mm), dan kemudian dikeringkan pada udara biasa atau dioven dengan suhu 500 C selama 10 menit. Setelah dempul kering kemudian diamplas untuk mendapatkan permukaan yang rata dan halus.
Secara rinci ikuti langkah-langkah berikut :
a) Oleskan dempul yang telah dicampur hardener untuk mengisi bagian-bagian yang tidak rata. Biarkan kering di udara selama 30 menit atau dikeringkan dengan lampu infra merah pada suhu ± 50 ° C selama 10 menit.

b) Amplas permukaan putty dengan amplas kering no. 80 dilanjutkan dengan no. 180 dan no. 280 atau amplas basah no. 240 dilanjutkan dengan no. 320 dan no. 400.

c) Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dan dikeringkan.

3. Pengamplasan
Setelah dempul dioleskan dan dikeringkan, bagian-bagian yang menonjol dapat diamplas secara manual dengan blok tangan atau secara mekanis dengan sander. Langkah-langkah pengamplasan dapat dirinci sebagai berikut:
a. Tempelkan selembar amplas #80 pada sander, dan gosoklah seluruh area dengan menggerakkan sander dari depan ke belakang, dan dari samping ke samping, serta semua arah diagonal.
b. Tempelkan lembaran amplas #120 pada blok tangan, gosoklah permukaan dengan hati-hati, sambil menguji permukaan dengan sentuhan.

c. Tempelkan lembaran amplas #200 pada blok tangan. Pada tahap ini kita dapat mengamplas sedikit keluar area pendempulan untuk meratakan permukaan lengkungan dan area sekitarnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengamplasan:
* Pekerjaan mengamplas dapat dimulai setelah reaksi pengeringan dempul berakhir. Apabila dempul diamplas sebelum dingin sempurna, maka kemungkinan akan terjadi pengerutan.
* Untuk mencegah goresan yang dalam di sekitar cat, usahakan pekerjaan pengamplasan hanya di bagian yang ditutup dempul.
* Jangan mengamplas keseluruhan area sekaligus, tetapi dengan hatihati sambil memeriksa kerataan permukaan sebelum pengamplasan dilanjutkan.

4. Prosedur Masking
Prosedur masking dapat diklasifikasikan menurut area lapisan (coat) dan tipe dari metode pengecatan yang dijelaskan sebagai berikut :

a. Masking untuk Aplikasi Surfacer
Karena aplikasi surfacer menggunakan tekanan udara yang lebih rendah dari pada yang untuk top coat (untuk memperkecil over spray), maka proses masking untuk pekerjaan permukaan dapat disederhanakan. Metode masking terbalik (reverse masking) biasanya digunakan untuk mencegah timbulnya semprotan berganda (spray step).
Reserve masking adalah suatu metode dimana masking paper diaplikasikan dengan membalik luar-dalam, sehingga suatu lapisan (coat) tipis dari kabut cat akan melekat disepanjang bordir. Metode ini digunakan untuk memperkecil timbulnya tangga (step) dan membuat border tidak kentara (tidak kelihatan). Dalam bekerja disuatu area kecil, misalnya spot repainting, border dapat dibuat (ditetapkan) disuatu bodi panel tertentu

b. Masking untuk Block Repainting
Untuk masking block repainting, panel seperti misalnya fender atau door (pintu) harus dimasking sendiri-sendiri. Untuk lubang-lubang yang ada pada panel tersebut (misalnya lubang untuk trim pieces, atau gap diantara panel) harus ditutup untuk mencegah kabut cat masuk kedalam area tersebut. Apabila terlalu sulit untuk menutup lubang, maka lubang tersebut dapat ditutup dari dalam, sehingga dapat mencegah melekatnya kabut cat pada bagian dalam bodi kendaraan.

c. Masking untuk Shading atau Spot Repainting
Dalam pengecatan ulang suatu panel tanpa border, maka perlu digunakan shading pada panel tersebut. Untuk memastikan
bahwa semprotan cat tidak menimbulkan tangga semprotan, maka area harus dimasking dengan menggunakan teknik reverse masking (masking terbalik).

1) Masking ujung
Untuk pengecatan ulang ujung suatu fender, maka area harus di cat dengan spot repainting hanya melibatkan paint area yang lebih kecil daripada blok repainting, maka masking hanya dilakukan dibagian ujung fender saja.

Memilih Border dan Metode Masking
Area yang memisahkan bidang yang dicat dengan bidang yang tidak dilakukan pengecatan disebut border (batas). Dalam melakukan masking perlu sekali diperhatikan batasan-batasan yang akan dimasking. Batas masking tersebut dapat didasarkan dari besarnya area perbaikan dan kondisi cat yang lama. Hal ini untuk menghindari terjadinya border yang nampak jelas. Border yang baik tidak akan terlihat sama sekali oleh penglihatan kita. Sebaliknya border yang salah akan nampak jelas batas antara cat yang baru dan cat yang lama. Berikut ini klasifikasi border :

a. Border Pada Gap diantara panel-panel
Untuk blok repaint suatu panel luar yang terpasang dengan baut, maka perbatasan panel harus di masking dengan menggunakan border pada gap diatara panel-panel tersebut.
Gambar 19.7 Border pada gap diantara panel-panel

b. Border pada body sealer (Sambungan Panel)
Quarter panel atau tipe panel las lainnya, ada kemungkinan tidak memiliki gap yang memisahkanya dari perbatasan panel. Inilah salah satunya, yaitu area yang menghubungkan lower back panel dan rocker panel, biasanya menggunakan body sealer, sehingga bagian body sealer ini dapat digunakan sebagai border. Masking tape dapat dilipat ke dalam lebarnya body sealer, untuk membuat step pada border menjadi kurang kentara.

c. Border pada Puncak dari suatu Garis Karakter
Metode ini digunakan hanya untuk repainting suatu bagian dari panel tanpa memperlebar area yang tidak perlu dicat. Hal ini biasanya diperoleh dengan reverse masking, yang membuat step pada order menjadi tidak kentara. Lakukan reverse masking dengan cermat disepanjang garis karakter.

d. Border pada Bagian Yang Rata
Apabila mengerjakan area yang kecil, misalnya dalam spot repainting, border dapat dibuat didalam panel itu sendiri, dengan reverse masking.

Contoh Masking
Proses kerja dan metode masking tergantung pada area yang akan dicat ulang dan tipe pengecatannya. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan ada banyak metode masking menurut area dan tipe pengecatan tersebut.
Masking untuk repainting pintu belakang
Bagian yang harus dilepas antara lain : Molding belt pintu belakang, Molding luar pintu belakang dan handel luar pintu belakang.

Buka pintu belakang dan pasangkan masking tape, sebagai border bagi rangka pintu (door sash).

Ada dua cara masking untuk repainting pintu belakang :
Masking dari luar pintu
1. Mulailah masking dari tepi lubang
2. Kemudian, tutuplah pertengahan lubang. Pada saat menutup bagian tengah, jangan menekan masking terlampau kuat, apabila terlalu kuat menekan maka masking tape dapat terkupas.
Masking dari dalam pintu.
3. Susunlah bersama beberapa masking tape yang pendek yang cukup besar untuk menutup lubang pemasang handle pintu luar.
4. Dari dalam, tempelkan masking tape untuk menutup lubang yang digunakan untuk memasang handle pintu luar.
Tempelkan masking tape sedemikian rupa, sehingga tape melewati bagian lipatan dari pintu. Seperti pada gambar A, tempelkan kira-kira panjang ekstra tape 150 mm (5,9 inc) pada bagian bawah depan pintu belakang. Untuk bagian atas belakang, tempelkan tape pada seluruh rangka seperti yang terlihat pada gambar B. sedapat mungkin, hindari timbulnya kerutan masking tape.
5. Tempelkan masking tape pada sisi pintu atas, dan biarkan panjangnya berlebihan.
6. Menggunakan masking tape yang lain, tambahkan masking tape untuk memperlebar bagian tape.
7. Menggunakan masking tape lain, tekan tape yang diangkat dari rangka pintu(door sash).

Tutuplah pintu belakang, dan gunakan masking tape lain untuk menekan bagian perpanjangan tape yang ditempelkan seperti step terakhir diatas. Pastikan tidak adanya tape yang macet pada tepi pintu.
Bukalah pintu depan, dan tempelkan masking tape pada border yang ditetapkan, disepanjang lembah dari flange depan dari pintu belakang. Demikian pula, untuk bagian bawah flange, panjangkan masking paper sehingga mencapai tape yang telah ditempelkan dari bagian dalam tersebut diatas, dalam step “3”. Untuk sisi atas, bungkuskan masking paper disekelilingnya, sehingga menutup rangka pintu (door sash). Masking paper harus mempunyai lebar yang cukup untuk menutup center pillar.
Menggunakan masking tape, tempelkan masking paper sedemikian rupa sehingga melewati tepi belakang pintu depan. Panjangkan ujung atas masking paper secukupnya saja pada rangka pintu, dan ujung bawah pada perpanjangan kira-kira 300 mm (11,81 inc) dari ujung belakang pintu depan. Untuk bagian rangka, bungkuslah masking paper kearah luar. Akhirnya, tutuplah pintu. Masking paper harus cukup lebar untuk menutup weatherstrip depan. Pada saat menutup pintu depan, lakukanlah secara perlahan-lahan agar masking tape tidak terkupas.
Menggunakan vinyl sheet, tutuplah setengah bagian depan kendaraan, atap (roof) dan bagasi. Vinyl sheet harus dijauhkan kira-kira 200 mm (7,87 Inc) dari pintu belakang. Demikian pula, pastikanlah agar vinyl sheet tidak mencapai lantai. Tutuplah sisi kendaraan yang bahwa vinyl sheet tidak kusut.
Tempelkan masking paper pada sisi belakang pintu depan. Masking paper harus sepanjang rocker panel sampai roof (atap). Pastikan bahwa masking paper tidak kusut.
Bungkuslah bagian tepi belakang pintu depan. Pada saat melakukannya, gunakan jari anda untuk menempelkan masking tape disekitar tepian.
Tempelkan masking paper pada quarter panel. Bentangkan ujung atas masking paper hingga kaca belakang, dan ujung bawah hampir mencapai lantai.

Proses Pengecatan
Bungkuslah bagian depan quarter wheel housing. Tempelkan masking paper pada masking tape yang diaplikasikan dalam step “3”.
Masking rocker panel tersebut diatas adalah langkah masking terakhir. Setelah itu dapat dilakukan pengecatan kecil (spot repainting) pada pintu belakang. Langkah masking sebagaimana tersebut diatas urutannya tidak selalu harus demikian. Bisa dilakukan menurut kreatifitas siswa.

19.5 Pengoperasian Spraygun 
a. Menggunakan Spraygun Agar dapat mengecat dengan mantap tanpa menjadi lelah, harus dijaga sikap relaks tanpa memegang bahu, pundak atau lengan yang menahan spraygun. Biasanya spraygun ditahan dengan ibu jari, telunjuk dan kelingking, sedangkan trigger ditarik dengan jari tengah dan jari manis.

Teknik Bodi Otomotif
Agar dapat mengecat dengan mantap tanpa menjadi lelah, harus dijaga sikap rileks tanpa memegang bahu, pundak atau lengan yang menahan spraygun. Biasanya spraygun ditahan dengan ibu jari, telunjuk dan kelingking, sedangkan trigger ditarik dengan jari tengah dan jari manis.
b. Menggerakkan Spraygun Ada empat hal penting dalam menggerakkan spraygun, yaitu: (1) jarak spraygun, 
(2) sudut spraygun, 
(3) kecepatan langkah ayun,
(4) pola tumpang-tindihnya/ Overlapping.

a. Jarak Pengecatan
 Jarak yang sesuai Jarak pengecatan atau jarak antara spraygun dan area yang dicat untuk masing-masing cat berbeda, tergantung dari proses dan obyek yang akan dicat. Bila terlalu dekat akan mengakibatkan cat

b. Proses Pengecatan
meleleh dan bila terjadi pada cat metalik akan menimbulkan belangbelang yang diakibatkan oleh partikel metalik yang mengumpul. Bila jaraknya terlalu jauh mengakibatkan permukaan menjadi kasar. Untuk jarak penyemprotan yang tidak teratur akan mengakibatkan hasil pengecatan yang belang-belang dan tidak mengkilap. Jarak spraygun secara umum 15-20 cm, untuk jenis acrylic lacquer : 1020 cm dan enamel: 15 – 25 cm.

c.  Sudut Spraygun Dalam melakukan penyemprotan cat, posisi badan harus diposisikan sejajar dengan benda kerja serta mengikuti dari bentuk benda kerja, mendatar atau melengkung. Arah penyemprotan membentuk sudut 900 dari bidang kerja. Untuk menghindari kelelahan dalam bekerja, pengecatan dilakukan dari atas ke bawah, bukan dari bawah ke atas.

d.  Kecepatan Pengecatan 
Kecepatan gerak alat semprot hendaknya stabil, baik dengan arah horizontal maupun vertikal. Jika terlalu lambat, cat akan meleleh, bila terlalu cepat maka hasil pengecatan kurang rata. Jika kecepatannya kurang stabil maka akan diperoleh hasil pengecatan yang tidak rata dan kurang mengkilap. Kecepatan gerak spraygun harus konstan, yang dianjurkan kira-kira 12 feet/detik.

e. Pola Tumpang Tindih (Overlapping) Overlapping adalah suatu teknik pengecatan pada permukaan benda kerja, sehingga penyemprotan yang pertama dan berikutnya akan menyambung.
Tujuannya adalah :
1. Menghindarkan terjadinya tipis 
2. Menghindarkan adanya perbedaan warna 
3. Untuk mendapatkan ketebalan lapisan cat yang merata 
4. Mencegah tidak adanya cat pada lapisan pertama dan
berikutnya.

1) Overlapping pada bidang vertikal
Pada umumnya dilakukan oleh seorang operator secara berkesinambungan.

2) Overlapping pada bidang horizontal
Dikerjakan oleh dua orang operator secara berpasangan. Operator A lebih dahulu menyemprot benda kerja, kemudian diikuti oleh operator B

3) Overlapping pada bidang permukaan sambungan
Penyemprotan pada bidang perpotongan (misal fender, pintu, dsb) perlu diperhatikan pada waktu mulai menyemprot dan berikutnya tidak boleh tepat pada garis perpotongan dan posisi spraygun harus benar-benar tegak lurus.menghindari terjadinya tipis dan meleleh.


Pengecatan untuk warna solid
a. Semprotkan 3-5 lapis top coat solid yang sudah diencerkan dengan selang waktu antara lapisan 2-5 menit. 
b. Biarkan kering di udara selama 30 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar infra merah pada suhu ± 40 ° C selama 15 menit. 
c. Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam Pengecatan untuk warna Metalic

a. Semprotkan 3 lapis top coat metalic yang sudah diencerkan dengan selang waktu antara lapisan 3-5 menit. 
b. Biarkan kering diudara selama 15 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar infra merah pada suhu ± 55°C selama 15 menit.
c. Bersihkan permukaan top coat dengan kain lap penarik debu.
d. Semprotkan 2-3 lapis clear atau gloss yang telah dicampur hardener dengan selang waktu antara lapisan 3-5 menit. Biarkan kering selama 1 jam. 
e. Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam. Proses pengecatan dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Pengecatan Oven. Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan khusus (tertutup) dengan pengeringan suhu kurang lebih 80°C.
b. Pengecatan Non oven (suhu udara luar) Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan biasa (tidak tertutup) dengan pengeringan dalam suhu udara luar ± 25°– 30° C.

Teknik Bodi Otomotif
Berdasarkan jenis cat proses pengecatan, dapat digolongkan menjadi beberapa macam yaitu:
a. Cat Bakar (Heat Polymerization) 
Tipe ini adalah cat tipe satu komponen, mengeras apabila dipanaskan pada temperatur tinggi kira-kira 140°C (248°F). Tipe ini banyak digunakan dipabrik perakitan otomotif, tetapi jarang digunakan dalam pekerjaan repainting, karena memerlukan baking equipment temperatur tinggi dan melepas atau melindungi komponen plastik dan lain-lain. Tipe-tipe cat bakar ini antara lain:
1) Thermosetting Animo Alkyd
Tipe ini mengandung alkyd dan melamine resin dan sebagai komponen utama, digunakan untuk warna solid. Cat ini memberikan kemauan coating yang sangat baik, termasuk kilap, keras, membangun dan ketahanan solvent.
2) Thermosetting Acrylic
Tipe ini mengandung acrylic dan melamine resin sebagai sebagai komponen utama cat tipe ini terutama digunakan warna metalic yang memerlukan tembus pandang tingkat tinggi. Cat ini memberikan kemampuan coating yang superior sebagaimana cat thermosetting animo alkyd.

b. Cat Two Component (Tipe Urathane) 
Cat ini disebut urethane karena alkohol (OH) yang terkandung dalam komponen utama dan isocyanate yang terkandung dalam hardener reaksi reaksi membentuk struktur hubungan menyilang (cross linking) yang disebut tingkatan uretane. Cat ini mempunyai kemampuan coating yang sangat baik, termasuk ketahan kilap, cuaca, solvent, serta tekstur yang halus, tetapi zat ini mengeringnya lambat dan dan memerlukan drying equipment untuk mengeringkan dengan benar.
c. Cat Solvent Evaporation (Lacquer)
Cat tipe one komponent ini biasa dikenal sebagai lacquer. Meskipun mengering dengan cepat sehingga mudah penangannya karena tidak sekuat cat-cat two component yang kini banyak digunakan.

Proses Pengecatan
Spot Repainting Spot repainting termasuk dalam pengecatan ulang kendaraan (repainting). Pengecatan ulang sendiri adalah mengaplikasikan cat untuk melindungi atau memperbaiki cat yang sudah digunakan sebelumnya (cat original) dan untuk melindungi serta memperbaiki penampilan kendaraan. Pengecatan ulang dilakukan karena cat warna (top coat) pada kendaraan sudah mengalami kerusakan, baik karena sudah kusam/tidak mengkilap lagi maupun rusak akibat benturan.
Pengecatan ulang kecil dilakukan untuk memperbaiki kerusakan yang agak kecil di daerah fender atau pintu. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah warna cat serta penampilannya jangan sampai berbeda dengan cat original di sebelahnya.
Membersihkan Spraygun Supaya lubang-lubang kecil didalam spraygun tidak tersumbat oleh cat yang mengering, setiap kali setelah selesai dipergunakan harus selalu dibersihkan dengan cara dikuras menggunakan thinner pencuci, apabila ada cat yang mengering pada lubang dibersihkan dengan kawat rambut yang sesuai dengan lubangnya.

 Pengkilapan dan Pemolesan
Pengertian Pemolesan (polishing) Istilah polishing dalam pengecatan adalah pekerjaan menghaluskan permukaan cat setelah melakukan pengecatan. Hasil dari pengecatan masih banyak terkandung debu dan kemungkinan ketebalan yang tidak rata. Untuk melakukan pemolesan, bisa dilakukan dengan bantuan amplas halus terlebih dahulu (jika permukaan terlalu kasar) atau langsung dengan compound saja (jika permukaan sudah halus. Cara memoles bisa menggunakan tangan manual, atau lebih baik menggunakan alat pemoles yang akan menghasilkan alur yang stabil.
Selain itu pemolesan juga bisa dilakukan pada pengecatan ulang, misal pada fender sebagai akibat adanya gangguan pada cat lama. Dengan polishing diharapkan permukaan yang dicat ulang akan menjadi tampak seperti permukaan asli, yaitu yang tidak dicat. Dibandingkan dengan permukaan asli, permukaan yang dicat kembali mungkin saja berbeda dalam hal kilapan atau teksturnya. Tergantung pada kondisi dimana pekerjaan dilakukan, cacat misalnya bintik (seeds) atau meleleh (runs) dapat pula terjadi. Demikian pula tergantung pada teknik pengecatan yang digunakan, permukaan yang dicat dapat terlihat tidak rata. Oleh sebab itu apabila ada perbedaan diantara permukaan yang dicat kembali dengan permukaan aslinya, maka permukaan yang dicat kembali harus digosok (sanded) sehingga akan membentuk suatu sambungan yang kontinyu dengan permukaan yang tidak dicat kembali. Proses inilah yang disebut polishing.
Mekanisme Pemolesan Apabila tekstur dari permukaan yang dicat terdapat tonjolan (tekstur kasar-kasar atau bintik yang tampak setelah pengecatan dan pengeringan) pada permukaan yang dicat harus dihilangkan untuk mendapatkan permukaan yang mirip dengan asli coat.

Tipe permukaan yang memerlukan polishing :
Perbedaan tekstur diantara permukaan yang dicat kembali pada permukaan aslinya. Bagian yang dicat kembali Bagian asli
Proses Pengecatan
Timbul bintik pada permukaan cat karena menempelnya debu dan kotoran debu Cat Meleleh Meleleh 4 Sedikit buram karena penguapan solvent atau thinner selama proses pengeringan (drying) setelah shanding

PRTM UNESA